Education is a choice...

Banyak pepatah lama yang sering kita dengar dan ucapkan berkaitan dengan kehidupan  dan apa yang kita lakukan sehari-hari, entah mengenai perilaku, kehidupan masyarakat, dan lain lagi. Banyak pula pepatah yang tidak terpisahkan dari lingkungan sekitar kita yang berkisah seputar wajah dan rupa dunia pendidikan yang juga kita alami sehari-hari, yang berhubungan dengan guru-murid seperti guru kencing berdiri, murid kencing berlari, adalagi guru yang berarti digugu lan ditiru, dsb. 

Kita sebenarnya sangat akrab dengan dunia pendidikan, tiap pagi kita melihat anak-anak kita, anak tetangga kita, ponakan, adik, saudara, guru tetangga sebelah, naik sepeda, naik motor dan lain sebagainya pergi pulang  ke sekolah. Hal tersebut yang sangat biasa kita saksikan setiap hari, dari pagi berangkat sekolah sampai siang hari saatnya pulang sekolah hingga terkadang sore hari jika kita melihat anak-anak sekolah mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang diselenggarakan sekolah masing-masing. 

Tapi sadarkah kita jika apa yang kita saksikan, apa yang mereka lakukan, anak-anak berangkat sekolah, guru pergi mengajar dan les-les tambahan, ekstra kurikuler, kursus dan seabrek agenda pendidikan lainnya adalah sebuah pilihan? Sadarkah kita jika semua hal yang kita saksikan dan lakukan bukan takdir semata, semua itu hasil dari sebuah keputusan? Sadarkah kita?? 

Sejenak suatu ketika malam sedang menidurkan anak yang biasanya rewel menjelang tidur, sambil  mengusir hawa  panas dengan mengipasi badannya dengan sarung, memandangi wajahnya yang tanpa dosa,  dengan rasa sayang seorang ayah, pada saat itu melintas sebuah doa dalam benak, jadilah anak yang berguna anakku, raihlah pendidikan setinggi yang kau mampu, jadilah anak yang sholeh dan berbakti, dan bergunalah dirimu bagi keluarga dan bangsamu kelak. Amin